**"Hate You But Miss You"** dari **Eagle Instrumental** adalah sebuah karya emosional yang menyuarakan konflik batin paling rumit: ketika seseorang yang pernah begitu disayangi menjadi sosok yang juga paling menyakitkan. Lagu ini tidak menggunakan kata-kata, tapi tiap nadanya seperti menjeritkan rasa benci yang bertabrakan dengan rindu—dua emosi yang saling bertolak belakang namun nyata dalam hati.

Lagu ini dibuka dengan denting piano lembut, seolah menyapa kenangan lama yang perlahan muncul kembali. Sentuhan melodi yang lambat dan penuh ruang hening menciptakan suasana hampa, seperti kesepian yang datang saat malam sudah terlalu larut dan pikiran mulai tenggelam ke masa lalu. Di sinilah kekuatan lagu ini: keheningan dan alunan nada yang tak memaksa, namun menghujam perasaan paling dalam.

Saat string dan gitar elektrik mulai masuk, tensi emosional mulai terasa. Ada luapan kemarahan yang tertahan, rasa kecewa yang tak sempat terucap, dan bayangan seseorang yang masih melekat meski sudah berusaha dihapus. Komposisi musiknya mencerminkan tarik-ulur perasaan antara ingin melupakan dan tetap mengingat—sebuah dilema yang menghantui banyak hati yang patah.

Tanpa satu kata pun, **Eagle Instrumental** mengajak pendengarnya menyusuri lorong-lorong kenangan pahit yang indah. Setiap bagian lagu seperti fase dalam proses kehilangan: penolakan, kemarahan, kerinduan, dan akhirnya penerimaan yang tak sepenuhnya tuntas. Judul “Hate You But Miss You” bukan hanya ungkapan, tapi gambaran nyata dari luka yang belum sembuh, dari hati yang mencoba berdamai tapi masih bergetar setiap kali mengingat.

Meski sederhana, lagu ini sarat makna. Ia bisa menjadi pengiring malam yang sunyi, saat seseorang duduk sendiri memandangi foto lama, atau sekadar menjadi pelampiasan dari perasaan yang tak bisa dijelaskan. Di tangan **Eagle Instrumental**, emosi diterjemahkan menjadi harmoni—dan luka pun terdengar indah, walau menyakitkan.

**"Hate You But Miss You"** bukan hanya lagu, tapi cermin dari kenyataan banyak orang: bahwa mencintai dan membenci bisa berjalan bersamaan, dan merindukan seseorang bukan berarti ingin kembali. Kadang, musik seperti ini adalah satu-satunya cara untuk mengungkapkan apa yang terlalu rumit untuk dikatakan.

---